Senin, 03 Desember 2012

UNTUKMU GURUKU


Guru…!
Sungguh mulianya hatimu,
putihnya hatimu laksana salju,
tulus cintamu laksana embun pagi
gejolak amarah pedihnya jiwa
kau telan semua hanya demi siswa siswamu,
ketulusanmu tiada dua dan keikhlasanmu memelas rasa

oh guru……
sebagai guru kami kau juga sebagai pembimbing ruh kami
bahkan engkau pengganti orang tua kami,
sebagian waktumu kau baktikan demi diri kami
dan kau relakan deritamu ,

Oh guru… sungguh hati kami terharu,
Oh guru… bertambah jua hormat kami …
semoga  jasa jasamu tak terkubur bersama waktu
  
dulu… yah dulu… aku masih ingat itu
kau ajari kami bait-bait gramatika arab
yg sampai saat ini atau kapanpun juga tak kan terhapus dari memory otakku
bahwa kau pernah ajari kami…


Yah… itu yang kau ajarkan pada kami
engkau bacakan bait itu pela…n sekali dengan penuh makna dan arti
namun mengapa semua itu harus kita akhiri ?

oh guru…
kami berjanji akan kami abadikan semua yang engkau berikan
akan kami gunakan untuk agama, bangsa, dan Negara,
ribuan maaf kami harapkan darimu wahai guruku
selipkan nama nama kami di sela sela kalimat doamu

ya allah…
 engkaulah yang mentakdirkan aku ada di pesantren
maka akupun mematuhi sumpah serapahnya
engkaulah yang memberikan sang guru
maka akupun mengaji dan takdzim padanya

namun aneh diriku ?
ku bawa al-quran mu kehadapan sang guru tapi –
yang aku lantunkan malah lagu dangdutan
ku pelajari undang undang agamamu
tapi yang aku lakukan malah main nafsu-nafsuan

Aku, diriku, jiwaku, ruhku dan jasadku
Memang betul kau manusia,
Tapi mengapa kau tak ber-pri kemanusiaan ?

Pak guru bilang alif, kau bilang itu Ya'
Pak guru bilang salah, kau bilang itu benar
Pak guru bilang risik, kau bilang itu jorok
Pak guru bilang Rofa', kau bilang itu jir
Pak guru bilang untung, kau bilang itu rugi

Mengapa tolol kau pelihara ?
Mengapa goblok yang engkau kembala ?

Oh, jiwaku
Disela-sela ayunan ayat, kau memilih sesat
Gerak-gerikmu jadi sejalin dengan hawa nafsu

Mengapa? Mengapa? Dan ada apa?

Guru…
Lidahku getir, tak mampu lagi tuk berkata-kata
Melihat putih hatimu dan tulus cintamu
Berat sekali lidahku tuk berkata "tidak"